Saat ini tren shisha sedang digandrungi masyarakat dan telah menjadi bagian dari pergaulan. Asapnya yang beraroma buah-buahan membuat orang-orang menjadi penasaran untuk mencobanya. Akhirnya merokok ‘buah-buahan’ ini pun dijadikan pilihan dengan alasan lebih menyehatkan ketimbang merokok tembakau biasa. Mereka pun menganggap asap shisha tidak berbahaya karena semua racun pada tembakau telah diserap oleh air.

Tapi ternyata semua anggapan-anggapan itu keliru. Menghisap shisha lebih berbahaya dibandingkan merokok tembakau biasa. Menurut World Health Organization (WHO), merokok shisha selama satu jam sama bahayanya seperti mengisap 100 rokok.
Apa Saja Kandungan Shisha?
Seperti rokok, shisha mengandung tembakau dan kandungan beracun lain seperti nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik, dan timah. Meski kandungannya sama, ternyata asap shisha lebih beracun daripada rokok tembakau. Jika dibandingkan dengan sebatang rokok tembakau, asap shisha mengandung arsenik dan nikel yang lebih tinggi, kandungan tar 36 kali lebih tinggi, dan karbon monoksida 15 kali lebih tinggi.Merokok shisha biasanya memakan waktu yang lebih lama dibandingkan merokok tembakau, sehingga kandungan nikotin dan unsur penyebab kanker yang masuk ke dalam paru-paru pun lebih tinggi.
Bahaya Shisha
Dengan mengetahui kandungan racun yang ada di dalam tiap isapannya, tidak mengherankan jika menghisap shisha dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Penyakit jantung
Shisha beserta asapnya mengandung banyak racun yang diketahui dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.
Kanker
Jika
melihat lamanya sesi merokok shisha, perokok shisha menyerap racun
lebih banyak daripada perokok biasa. Arang yang digunakan untuk
memanaskan tembakau juga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Bahkan
setelah melewati air pun, asap shisha masih mengandung racun tingkat
tinggi. Zat-zat semacam karbon monoksida, logam, dan bahan-bahan kimia
penyebab kanker (kanker paru-paru, kanker mulut dan kanker kandung
kemih) terkandung di dalamnya.
Penyakit pada gusi
Ada peningkatan nikotin dan cotinine dalam darah dan air liur perokok shisha yang memengaruhi jaringan gusi.
Terinfeksi penyakit menular
Tabung
dan selang shisha yang dipakai oleh kafe penyedia shisha bisa tidak
dibersihkan dengan benar. Hal itu dapat mempermudah penyebaran penyakit
menular, seperti tuberkulosis (TB), infeksi aspergillus (jamur yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru serius), dan infeksi helicobacter (radang lambung).
Wanita hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Seorang
wanita yang merokok shisha sebanyak satu tabung atau lebih per harinya
saat hamil, berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Tidak hanya
itu, bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami gangguan pernapasan.
Kesuburan pria berkurang
Kandungan logam berat pada shisha seperti arsenik, kromium, timah, dan kobalt dalam air mani dapat berdampak buruk pada kuantitas dan kualitas sperma.
Kandungan logam berat pada shisha seperti arsenik, kromium, timah, dan kobalt dalam air mani dapat berdampak buruk pada kuantitas dan kualitas sperma.
Berhenti Menghisap Shisha Sekarang Juga
Ternyata shisha tidak seaman yang diduga pada awalnya. Maka hentikan kebiasaan menghisap shisha dan mulailah melakukan aktivitas yang menyehatkan.
Lakukan kegiatan fisik
Kegiatan
fisik, seperti berolahraga, sangat penting untuk membantu Anda berhenti
menghisap shisha karena bisa merangsang otak untuk menghasilkan endorfin,
memberikan kesenangan, dan rasa ingin hidup sehat.
Selain
dapat membentuk otot dan tulang kuat, berolahraga juga bisa
menghilangkan stres, menambah stamina, meningkatkan kesehatan, dan
membantu Anda mengatasi sulit tidur. Setelah berolahraga, tubuh akan
terasa lelah yang akan membuat Anda ingin beristirahat. Hal itu bisa
menjauhkan pikiran untuk menghisap shisha. Jika Anda tidak boleh
berolahraga karena alasan keterbatasan kondisi kesehatan, Anda bisa
terus aktif dengan melakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan.
Mencari dukungan
Selain
minta dukungan keluarga dan teman-teman, Anda bisa juga mencari
dukungan dari pihak lain, seperti bergabung dengan grup khusus
orang-orang yang ingin mengatasi kecanduan shisha. Melalui grup ini Anda
akan mendapat berbagai informasi tentang dampak buruk shisha. Tidak
hanya itu, Anda juga bisa bertukar cerita dengan anggota lainnya.
Jauhi perokok shisha
Anda
tidak perlu menjadi seseorang yang antisosial atau enggan berkumpul
dengan teman-teman. Hanya saja jika di sebuah perkumpulan terdapat sesi menghisap shisha, sebaiknya Anda menjauh dari kerumunan itu sebentar. Anda
juga bisa keluar dari ruangan atau meminta izin untuk pulang. Jangan
lupa jelaskan kepada mereka bahwa kini Anda sedang berjuang untuk
berhenti menghisap shisha dan minta agar mereka tidak merokok ketika
berdekatan dengan Anda. Cara tersebut dapat membantu Anda terhindar dari
bahaya asap shisha dan menekan keinginan untuk kembali merokok.
Kebanyakan
penikmat shisha adalah kalangan muda yang justru takut untuk merokok
tembakau. Mereka menganggap shisha lebih aman, ditambah dengan tuntutan
pergaulan. Namun kebiasaan mengonsumsi shisha lebih buruk daripada
merokok biasa. Tidak perlu takut dijauhi di dalam pergaulan atau dicap
tidak modern oleh teman-teman. Ingatlah bahwa kesehatan jauh lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar